Prof Dr Bernadete Koten, Profesor Perempuan Pertama Flores Timur, Inspirasi untuk Perempuan Flores


  • Penulis Thomas Koten
  • Kamis, 18 April 2024 | 17:30
  • | Sosok
 Prof Dr Bernadete Koten, Profesor Perempuan Pertama Flores Timur, Inspirasi untuk Perempuan Flores Guru besar perempuan pertama dari Flores Timur, NTT, Prof. Dr. Bernadete Barek Koten, S.Pt., MP. (Dok. Pribadi Prof Bernadete Koten)

Oleh: Thomas Koten

PEREMPUAN Flores tidak kalah hebat dengan perempuan-perempuan hebat dari daerah-daerah lain di Indonesia. Kali ini perempuan Flores menunjukkan kecerdasan intelektualnya di depan publik dengan meraih gelar tertinggi dalam dunia akademik, yaitu gelar profesor dalam bidang pertanian.

Dia adalah Prof Dr Bernadete Barek Koten, S.Pt.,PM. Bernadete Koten menjadi guru besar perempuan pertama asal Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tepatnya Desa Waiklibang, Flores Timur, NTT.

Bernadete dikukuhkan menjadi guru besar pada bidang tanaman pakan dan pastura. Dia dikukuhkan menjadi guru besar oleh Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana), Prof Dr. Maxs UE Sanam di Aula Student Center Politeknik Pertanian Negeri Kupang, NTT, (22/12/2023).

Dalam pengukuhannya, perempuan yang menjadi staf dosen di Jurusan Perternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang sejak 1 Mei 1995 itu membawakan orasi ilmiah tentang Arbila Phaseolus Lunatus L. Arbila adalah tanaman pakan ternak potensial yang tumbuh di lahan kering yang sangat cocok untuk kondisi geografis NTT.

Melansir detikbali.com, Bernadete Koten mengatakan NTT sebagai provinsi gudang ternak. Hal itu terbukti dari banyaknya ternak yang dikembangkan dan diperdagangkan antarpulau. Dan setiap daerah di NTT menghasilkan ternak seperti kuda Sumba, sapi, kerbau, kambing, babi, dan ayam yang terdapat di semua daerah di NTT.

Menurut Bernadete Koten, kualitas ternak ditentukan oleh pakan. Karena itu, peningkatan kualitas ternak juga harus memerhatikan kualitas pakan. Kondisi alam NTT yang memiliki banyak padang penggembalaan alam yang cukup luas untuk mendukung pengembangan kualitas ternak.

Ada bebarapa pakan dan pastura–padang penggembalaan-yang berpotensi menjadi pakan berkualitas seperti legum. Juga ada tumpangsari arbila dan sorgum yang menjadi pakan yang berkualitas yang tumbuh di NTT. Tanaman-tanaman itu mampu memenuhi kebutuhan energi dan protein pada ternak.

pengukuhan-prof-dr-bernadete-barek-koten-profesor-perempuan-pertama-asal-flor_169

Pengukuhan Prof. Dr. Bernadete Barek Koten, S.Pt., MP sebagai guru besar. Bernadete Koten adalah profesor perempuan pertama asal Flores Timur, NTT. (Dok. Pribadi Prof Bernadete Koten)

Khusus untuk tanaman arbila, Bernadete Koten melakukan penelitian selama  13 tahun dan dia menemukan sebanyak 49 jenis arbila yang tumbuh di NTT dan sangat cocok untuk pakan ternak di NTT.Bernadete sangat berharap tanaman arbila ini terus dikembangkan untuk menjadi pakan ternak di  NTT. Apabila tidak dikembangkan lama-lama bisa punah. Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah dan masyarakat NTT, karena banyak daerah di NTT tidak lagi mengembangkan pertanian untuk menanam sorgum. Seperti di Flores Timur dan Sikka-Maumere, banyak lahan pertanian padi dan jagung termasuk sorgum, sudah dialihkan fungsikan menjadi tanaman jambu mente.

Salah satu tanggung jawab seorang guru besar adalah menjaga kredibilitas keilmuan yang dikuasai secara produktif dan harus melahirkan penelitian dan menyebarluaskan gagasan keilmuannya untuk memecahkan masalah-masalah masyarakat. Seorang guru besar diharapkan berkontribusi besar dalam pembangunan bangsa dan negara lewat ilmu yang dimilikinya.

Namun, semua itu menjadi sia-sia apabila ilmu yang mereka bagikan kepada masyarakat tidak diimplementasikan dalam praksis kerja nyata  di lapangan oleh pemerintah dan masyarakat.

flores-Timur-774664149

Dengan dikukuhkannya Prof Dr Bernadete Barek Koten menjadi guru besar Undana Kupang ini dapat memberikan inspirasi bagi perempuan Flores dan NTT untuk terus berkiprah menjadi perempuan-perempuan hebat di negeri ini. Dengan kehidupan masyarakat yang semakin modern dan terbuka, peluang-peluang itu sudah sangat memungkinkan bagi perempuan Flores.

Kita tunggu lahir lagi perempuan-perempuan hebat dari tanah Flores, NTT.

 

RIWAYAT HIDUP:

Lahir:

Waiklibang-Flores Timur 2 April 1970

Orangtua:

Dominikus Doro Koten (ayah), Katarina Niron Maran (ibu). Dia dibesarkan oleh Musa Mella dan Maria Magdalena Koten, diadopsi oleh Yuliana Koten.

Agama:

Katolik

Pendidikan:

SD Inpres Ratu Lodong, Waiklibang, Tanjung Bunga, Flores Timur. Lalu pindah ke SD Inpres Oenani, Soe TTS-1977-1981. Kemudian pindah lagi ke SDK Larantuka Flores Timur 1982 dan di Larantuka diabaru mendapat ijazah SD.     

SMP Negeri Larantuka, Flores Timur 1982-1985

SMA Negeri 468 Larantuka 1995-1988

S-1 Universitas Nusa Cendana Kupang lulus 1993

S-2 Universitas Gajah Mada Yogyakarta 2004

S-3 Universitas Gajah Mada Yogyakarta 2010-2013

Bernadete Koten kerap membawakan hasil risetnya dalam berbagai seminar dan simposium serta konferensi. Berbagai riset itu dibawakan baik online maupun offline. Bernadete Koten juga aktif menulis puluhan karya ilmiah dan buku.

Editor : Farida Denura
Penulis : Thomas Koten

Sosok Terbaru